Butet Bukan Guru Biasa

Lulus dari SD N 2 Sidikalang tahun 1986,lalu
SMP N 3 lulus tahun 1989, melanjutkan studi di SMA N 1 Sidikalang .Sejak kecil Butet tergolong anak yang ramah, sangat
mudah bergaul dan penuh keakraban. Butet juga selalu aktif di organisasi
sekolah, Dia juga anak yang berprestasi, beberapa kali sang ayah harus memenuhi
panggilan guru untuk hadir disekolah karena Butet menjadi Juara kelas. Masa
remajanya selalu diisi dengan mengikuti kegiatan organisasi remaja dan pemuda
gereja bahkan menjadi guru sekolah minggu. Hal ini mengantarkan Butet tumbuh
menjadi pribadi yang sangat sayang dan dekat dengan dunia anak - anak, Butet
juga selalu menjaga sopan santun dan hormat kepada semua orang.
Namun nasib berkata lain, karena keterbatasan
ekonomi dan pada saat itu masih memiliki tiga orang adik yang
membutuhkan biaya sekolah ,tetapi hal ini tidak menyurutkan tekadnya untuk
tetap maju. Sehingga tahun 1992 lulus dari bangku SMA Butet hijrah ke kota
Pahlawan Surabaya, untuk mengadu nasib. Butet pun harus tinggal bersama Pakde
nya ( Bapak tua, sebutan dalam kekerabatan suku Batak).
Tahun 1993 Butet pun melanjutkan sekolah di
Institut Pembangunan Surabaya. Dan tahun 1994 akhirnya bekerja untuk pertama
sekali menjadi asisten guru Taman Kanak-kanak, bermodalkan pengalaman
selama menjadi guru sekolah minggu. Kecintaannya dalam dunia anak membuatnya
mudah beradaptasi dengan anak- anak dan betah bekerja di Taman Kanak-kanak.
Pada tahun 1994, Ia dipersunting seorang pria
bernama S Damanik yang bekerja sebagai wiraswasta, keluarganya dikarunia dua
orang putra yang bernama Eko Rinaldo Damanik dan Aditya Damanik yang
lahir di kota Surabaya dan saat ini kedua putranya sudah menjadi
mahasiswa di Universitas Negeri dan Swasta.
Setelah berumah tangga, mereka tingga di Kota
Sidoarjo tepatnya di Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera. Hidup dalam
kesederhanaan pernah di jalaninya bersama keluarga kecilnya,walau demikian
Butet selalu mengucap syukur dan penuh semangat menjalani kehidupan.
Perjalanan hidup tidak pernah ada yang
tahu, seperti syair lagu “Tersembunyi
ujung jalan hampir atau masih jauh,
ku dibimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tahu” semua sudah di atur
oleh yang Maha Kuasa. Peristiwa lumpur Lapindo
telah menjadi penyebab tenggelamnya tempat tinggal Butet sehingga
pada tahun 2005 terpaksa meninggalkan lingkungan dan kenangan selama di kota Sidoarjo
untuk pindah ke Kota Tangerang yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan.
Setelah tinggal di Tangerang, di tengah
kesibukan sebagai ibu rumah tangga ,untuk tetap melanjutkan keinginan hati dan cita-cita
sebagai guru, Butet mencoba mencari pekerjaan yang lebih baik ,apalagi saat itu
suaminya mengalami kecelakaan yang parah sehingga mengakibatkan umtuk beberapa
saat tidak bisa bekerja karena harus menjalani
pengobatan dan perawatan . Pada tahun 2007 dia pun diterima
menjadi guru Taman Kanak-kanak Tiara
Veritas School dan Bimbingan belajar Smart
Create Course yang berada di Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Aktifitas menjadi guru Taman Kanak –Kanak dan mengajar anak anak Sd kelas 1 sd kelas
4 membuat dirinya termotivasi dan semakin semangat untuk tetap belajar.
Saat masuk di sekolah Tiara Veritas,ternyata
sekolah tersebut belum memiliki Ijin Operasional Dinas.
Kondisi ini sangat mengganggu pemikiran dan
hati Butet, sehingga dia memberanikan diri bicara kepada Yasasan agar segera
mengurus ijin operasional lembaga tersebut, serta aktif ikut di
organisasi IGTKI. Karena Butet merasa melalui kepemilikan Ijin Operasional maka
akan mendapatkan banyak informasi penting seputar dunia pendidikan.
Tahun 2010 dia pun diangkat menjadi kepala
Sekolah, kesempatan ini lah yang membuat Butet untuk tetap
semangat belajar. Berkat dukungan suami dan keluarganya sehingga kembali
kuliah mengambil jurusan pendidikan Anak Usia Dini dan lulus
tahun 2013 , dia juga
segera mengurus ijin sekolah dan
merapikan administrasi sekolah yang sebelumnya masih kurang lengkap.
Berkat kegigihan dan kerjasama Team guru yang baik sehingga tepat pada bulan
November tahun 2010 lembaga TK yang dipimpinnya resmi memiliki ijin operasional
dari dinas pendidikan Kabupaten Tangerang.
Satu langkah awal yang semakin mendorong
untuk tetap belajar dan melakukan hal hal yang baik.bahkan jika sudah pulang
sekolah ia pun bekerja sebagai guru privat dari rumah yang satu ke rumah yang
lain, tanpa mengenal lelah .
Keaktifannya dalam mengikuti kegiatan Dinas
dan seringnya mengikuti seminar atau training diberbagai kegiatan membawanya
mengikuti Lomba Guru Berprestasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan pada Tahun
2013, dalam segala keterbatasan Butet berusaha mengikuti lomba tersebut. Hasilnya dimana ia
keluar menjadi juara 1 lomba Guru TK Berprestasi Tingkat kecamatan Kelapa
dua dan Juara 1 Lomba Guru TK berprestasi se Kabupaten Tangerang. Hal
ini membawa nama harum di tengah-tengah guru yang ada disekitar nya, namun
bukan lah untuk kesombongan bahkan ini mendorong semakin tertantang untung
berkarya.
Di tahun selanjutnya,setelah menyandang gelar
Sarjana Butet mengikuti kegiatan PLPG untuk memperoleh Sertifikasi Guru dan
lulus menjadi guru berSertifikasi pada tahun 2014.
Karena Sekolah hanya masuk 5 hari kerja, maka
hari sabtu dan minggu Butet mencari kegiatan lain di luar Dunia Pendidikan. Berkat
bantuan seorang teman Butet menjadi Marketing Freelance di Perusahaan Properti
yang menjual Apartement dan Rumah bersubsidi. Tak jarang berangkat pagi pulang
malam harus dijalaninya. Namun hal tersebut tidak membuatnya lupa akan tanggung
jawab sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya serta menjadi penanggung
jawab di sekolah yang dia pimpin.
Selain kegiatan yang Butet geluti, dia juga
memiliki gemaran membuat puisi dan tulisan sederhana walaupun awalnya hanya
sekedar selingan untuk mencurahkan isi hati. Tulisanyapun dibaca oleh seorang
teman yang akhinya mengajak Butet berkecimpung di dunia ‘Menulis’.
Untuk meningkatkan kompetensi diri di dunia
Menulis, Butet mengikuti kegiatan SAGUSABU ( Satu Guru Satu Buku ) Banten.
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, Butet
memberanikan diri mencoba menulis opini di sebuah Tabloid Pendidikan Nasional (
TAPEN ).
Beberapa kali juga tulisannya dimuat di
Tabloid ini. Judul yang pernah di
terbitkan adalah:
·
Guru harus memiliki Etos Kerja
·
Workshop kurikulum PAUD kecamatan kelapa dua
·
Pembinaan pengurus IGTKI PGRI Kabupaten Tangerang, serta
beberapa tulisan lainnya.
Di Koran Suara Pembaharuan pernah juga
tulisan Butet di terbitkan, yang berjudul
Pola
Asuh Orang Tua dan Guru meningkatkan kompetensi anak.
Butet juga terus menambah ilmu dan menggali
kompetensi diri dengan mengikuti paket pelatihan pendidikan “Metode
Pembelajaran Berbasis Sentra” selama enam bulan di Creative Institute. Butet
merasa Metode Sentra ini sangat menginspirasi dirinya untuk mengangkatnya menjadikannya
sebuah tulisan berupa buku panduan untuk guru dan orang tua yang memiliki anak
usia dini.
Akhirnya berkat bantuan Media Guru, buku
perdana Butet yang berjudul “Metode Pembelajaran Berbasis Sentra” terbit dan memiliki ISBN. Beberapa buku antologi
bersama guru penulis yang sudah terbit yaitu :
* Guru Mulia Karena Karya
* Indonesia is We
* Dari Film Pendek hingga Pandai Sikek
* Jalan Terang Guru Pemenang
* Doa Terbaik untuk Ibu
* Bersama Merajut Pelangi
Pengalaman dan pengetahuan yang di milikinya,
membuat Butet mampu dan di minta beberapa Lembaga Pendidikan untuk menjadi
menjadi Juri dalam sebuah Lomba Paduan Suara, Menari dan Fashion Show.
Sifat familiar yang dimilikinya membuat Butet
memiliki banyak relasi di berbagai bidang, salah satunya dia mengenal seorang
Penggiat Pendidikan dan Fasilitator yaitu Bapak Drs. Edi Kusmaya, M.Pd yang
pada saat ini sebagai salah satu pengurus Forum Taman Bacaan Kabupaten Tangerang
yang banyak memberikan dukungan, motivasi dan inpirasi bagi Butet dan
mengundang Butet menjadi salah satu anggota di Program 4B ( Buat Buku Bareng,
Bisa! ) Sekarang komunitas itu berkembang menjadi PELITA (Penggerak Literasi
Tangerang).dia pun dipercaya sebagai bendahara.
Sebagai bentuk kepeduliannya dalam
meningkatkan kompetensi Guru yang ada di daerah sekitarnya, Butet bekerja sama
dengan Universitas Pelita Harapan dan Devisi Service Learning UPH mengadakan
kegiatan Seminar Bagi Para Pendidik. Kegiatan y
ang sudah terlaksana diantaranya, Pelatihan Komputer, Bahasa Inggris, Public Speaking , Cara Mempromosikan Sekolah , Peengelolaan kelas , English for kids dan lain lain .Kerjasama kegiatan ini masih berlanjut sampai sekarang.
ang sudah terlaksana diantaranya, Pelatihan Komputer, Bahasa Inggris, Public Speaking , Cara Mempromosikan Sekolah , Peengelolaan kelas , English for kids dan lain lain .Kerjasama kegiatan ini masih berlanjut sampai sekarang.
Rasa kepeduliannya kepada anak-anak dan
kerinduan hatinya untuk bisa melayani menginspirasinya untuk membuka Taman
Penitipan Anak. Pada tahun 2016 Butet berhasil
mendirikan Taman penitipan anak Sweety
Day Care di perum Karawaci dan pada tahun 2018 Butet melebarkan sayapnya
sehingga dapat membuka Taman Penitipan Anak Shineturi DayCare di Binong Karawaci. Tahun 2019 membuka sekolah TK
bersubsidi di Daerah Cikande Serang .
Ora et Labora, Bekerja sambil Berdoa itulah yang menjadi motto hidupnya dan Tetap tersenyum walau terluka. Butet ingin memberikan dan melakukan yang terbaik
bagi banyak orang
Tangerang, Minggu, 19 April 2020.
Oleh: Rumondang Sianturi
Waw, luar biasa, hanya karena ketidak mampuan menjadi pemberi kemampuan bagi org lain, salut kk ku, teruslah berkarya buat kecerdasan anak bangsa,dan,,,,, tetap bersyukur tentunya, ,
BalasHapusAmin.Terimakasih
Hapusaku sbg guru paud,salut sama kak dng rasa kepedulian kepada anak2
BalasHapusaku sbg guru paud,salut sama kak dng rasa kepedulian kepada anak2
BalasHapus