MENULIS PANTUN BERKUALITAS

Dimana ada kemauan , disitu ada jalan. Perkataan ini benar Selalu ada jalan terbuka bagi orang yang mau belajar dan mudah bergaul serta familiar, Benar benar ini yang saya rasakan, pertemuan saat acara TNGP 2019, lewat Media guru mengenalkanku dengan guru guru hebat, bahkan persahabatan terjalin baik, sungguh saya bahagia bisa mengenal kak Yansje dari Lampung dan Bang Kusnan dari Menado, Mereka sudah kuanggap seperti saudara, lewat mereka berdualah sehingga aku dapat bergabung di sebuah komunitas guru se Indonesia yang belajar tentang menulis pantun. 
Tadi malam tepat pukul 19.30 Wib , kelas belajar di mulai, hadir sebagai narasumber bang Asrizal Nur. Beliau terkenal sebagai penyair , pengajar puisi juga penggerak kebudayaan, yang memiliki segudang prestasi. Beliau juga di dampingi oleh bang Kusnan guru SMK N 7 Menado.
Ternyata selama ini banyak kesalahan dalam menulis pantun.Bahkan terkadang yang kita anggap pantun ternyata bukan .Menurut bang Asrizal kali ini materi belajar khusus untuk membuat pantun nasihat guru untuk murid. Beliau menyebutkan adapun maksud dan tujuan kelas belajar pantun ini adalah untuk melestarikan budaya bangsa yang adiluhur bernama pantun, serta evaluasi terhadap pantun pantun sebelumnya sudah ada.
Kelemahan para penulis pantun itu disebabkan beberapa hal :
1. Tidak bisa membedakan mana sampiran dan mana isi Sehingga sering terjadi sampiran yang ditulis juga bermuatan isi
2. Beranggapan sampiran dan isi itu syaratnya hanya pada rima, sehingga seringkali antara sampiran da isi tidak saling berhubungan atau bahkan bertentangan
3. Banyak menggunakan kalimat-kalimat tidak logis 4. Isi pesan yang kabur atau tidak jelas 
Belajar Pantun bersama ini tidak saja berusaha mengurangi kesalahan menulis pantun atau menulis pantun asal bunyi tetapi berusaha mengikuti kaedah penulisan pantun dan berusaha pula mendekati yang kuat dan sempurna seperti pantun-pantun hebat yang pernah diciptakan secara lisan oleh pemantun terdahulu dan dikumpulkan menjadi kumpulan Pantun Warisan. 
       Kunci Menulis Pantun:
1. Memiliki sampiran dan isi
2. Sampiran 2 baris dan isi 2 baris
3. Bisa bersajak ab - ab dan boleh juga bersajak aa - aa
4. Sebaiknya setiap baris memiliki 4 kata atau 8 hingga 12 Suku Kata
5. Sampiran adalah bayangan dari Isi atau sampiran tidak boleh bertentangan dengan isi
6. Usahakan memiliki paling sedikit 2 uruf yang sama antara sampiran dan isi, bila mampu lebih dari 2 huruf akan lebih baik lagi.
7.Bila mampu memiliki rima diawal sampiran dan isi lebih baik lagi.
         1.* Sampiran dan isi *
A. Sampiran* Bila diibaratkan buah, sampiran itu adalah ibarat kulit, yang sudah mengenalkan apa isi buah itu. Bila Kulitnya kulit kulit buah duria pastilah isinya durian tak mungkin isinya nangka. Kulit memberitahu kepada kita tentang isinya walaupun kita belum membuka buah itu,
Begitu pula sampiran, sampiran bukan isi tetapi ia mengisyaratkan atau membayangkan tentang isi, Itu sebabnya sampiran mesti berhubungan dengan isi dan tidak boleh bertentangan.
Lihat sampiran di bawah ini :
*Sampiran baris 1* *Berakit-rakit ke hulu* Membayangkan kepada kita : bahwa berakit –rakit kehulu itu pekerjaan yang sulit, menentang arus, pekerjaan yang menguras tenaga kadang ditebus dengan pengorbanan nyawa, *Kita lihat isinya* *Isi baris 1* *Bersakit sakit kita dahulu* Sangat berhubungan dengan sampiran 1
*Sampiran baris 2* *Berenang renang ke tepian* Pekerjaan yang sangat mudah, bahkan cendrung membahagiakan, setelah berjuang melewati besar maka sampailah ke tepian. *Kita lihat isinya* *Isi baris 2* *Bersenang senang kita kemudian* Perlu diingat pula sampiran tidak menyampaikan gagasan, tujuan dan meyampaikan permasalah, ia hanya membayangkan atau mengsyaratkan gagasan, tujuan atau permasalahan yang disampaikan nantinya oleh isi
.             B. ISI
* Isi pantun adalah maksud atau tujuan yang dibayangkan atau diisyaratkan oleh sampiran. Isi mesti memiliki tujuan yang jelas. 2. Sampiran 2 baris dan isi 2 baris* 
Ada beberapa pantun yang berkembang di nusantara, 
-Talibun  yaitu pantun yang terdiri dari  6 baris  3 sampiran, 3 Isi
- Karmina  yaitu pantun 2 baris, 1 baris sampiran 1 baris isi .
. Pantun yang selalu digunakan adalah pantun 4 baris, 2 baris sampiran 2 baris isi.
*Sampiran kendatipun 2 baris sebaiknya dtulis : 
1. Memilih kalimat-kalimat yang logis
2. Baris 1 dan 2 saling berkaitan 
Banyak orang menulis sampiran asal bunyi, sadar atau tanpa disadari tidak masuk akal dan tidak berkaitan antara isi 1 dan isi 2.
*Contoh :
Jalan jalan ke Surabaya
Singgah sebentar di pasar Senen
Pasar senen tahu orang adanya di Jakarta, jauh amat dari Surabaya singgahnya ke Jakarta, 
Ada pula Buah nangka buah durian Orang kampung pergi ke sawah Ini lebih berantakan lagi di baris 1 saja sudah tak logi antara buah dan nangka dan durian nggak ada hubunga dan taka da hubungan hubunga pula baris ke 2 nya.
*Seharusnya begini 
Buah cempedak buah nangka
Diambil sebuah untuk disayur *Isi 2 baris*
Sama halnya dengan isi, kendatipun hanya 2 baris sebaiknya :
1. Baris 1 : adalah sebab
2. Baris 2 adalah akibat
3. Memiliki pesan yang jelas
*Contoh* Baris 1 : Sebab Sebab anak rajir belajar Baris 2 : akibat Menjadi anak pintar Tetapi banyak salah menulis : Wahai anak rajin belajar Agar engkau disayang Allah Walaupun tidak salah tetapi bukan pasangan kalimatnya.
*3.Sampiran dan Isi sebaiknya memiliki paling paling sedikit 2 huruf yang sama antara rima awal atau rima akhir sampiran dan isi* Kebanyakan orang menulis sudahlah tak mampung memiliki rima yang sama di awal antara sampiran dan isi, seringpula hanya di rima akhirnya hanya bermodalkan 1 huruf yang sama antara sampiran dan isi. 
Contoh pantun kuat atau sempurna di bawah ini :
Rima akhir memiliki lebih dari 2 huruf
Berakit rakit ke hulu ………hulu
Berenang renang ke tepian …*.ian* 
Bersakit sakit kita dahulu………..*hulu* (memiliki 4 huruf yang sama dengan sampiran 1) 
Bersenang senang kita kemudian…..*an* (memiliki 3 huruf sama dengan sampiran 2) Sedangnkan di rima awalnya dan ditengannya juga memiliki rima yang sama melebihi huruf inilah yang disebut pantun sempurna atau pantun kuat.
Selamat mencoba, Semoga bermanfaat

Tangerang ,Minggu 12 April 2020
Tantangan menulis H-89
Catatan: Rumondang Sianturi

Komentar