Guru Betulan atau Guru Kebetulan ?
Berdasarkan niat, seseorang menjadi guru bisa dibagi dua:
1.Guru Betulan
2.Guru Kebetulan
*Guru betulan adalah guru yang dari awal ingin menjadi pendidik, ingin mengajar dan memang dia ingin menjadi guru
* Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa,energi untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya.
Guru betulan memang guru yang diidamkan namun ternyata sebagian guru adalah guru kebetulan.
Kebetulan ada lowongan menjadi pengajar maka dia menjadi guru.
Kebetulan lulus dari universitas, dan sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar jadi guru dan kebetulan diterima
Kebetulan ada yayasan orangtua yang butuh guru, butuh di manage sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua menjadi pendidik di yayasan itu.
Kebetulan ada beberapateman yang ngajak, daripada nganggur maka menjadi guru.
Apakah guru kebetulan itu salah? Salah kalau kebetulannya terus menerus tidak mau belajar. Namun kadang kadang guru kebetulan pun akan menjadi guru betulan ketika dia mau belajar , mau mengerti bahwa ini bagian dari sebuah proses yang harus dihadapi, dan kadang kadang guru kebetulan pun bisa menjadi guru yang mencintai, guru yang dicintai, guru yang menyelami kegiatan belajar mengajar dengan sungguh - sungguh karena dia menyadari ini bagian dari sebuah proses yang harus di jalankan.
Apakah anda guru betulan atau guru kebetulan? Ini tidak masalah .
Yang jadi masalah adalah ketika anda tidak mau menerima profesi anda sebagai seorang guru.
Baik anda guru betulan maupun guru kebetulan, ketika anda mau menerima profesi anda ini sebagai bagian dari pilihan mulia, mau memberi pembelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan ,menginspirasi anak didik anda, mencintai ilmu yang anda sampaikan maka sesungguhnya guru betulan atau guru kebetulan buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai profesinya.
Apalah artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan asal- asalan dan menyesali pilihan hidupnya.
Jadilah guru yang mau menginfestasikan waktunya untuk belajar, untuk menjadi guru yang dicintai , guru yang dirindukan , guru yang diijinkan kehadirannya untuk memberi pembelajaran apapun , karena anda adalah kurikulum yang sesungguhnya.Apapun yang anda bawa murid anda akan mencintai manakala dia menyukai anda.
Berdasarkan niat, seseorang menjadi guru bisa dibagi dua:
1.Guru Betulan
2.Guru Kebetulan
*Guru betulan adalah guru yang dari awal ingin menjadi pendidik, ingin mengajar dan memang dia ingin menjadi guru
* Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa,energi untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya.
Guru betulan memang guru yang diidamkan namun ternyata sebagian guru adalah guru kebetulan.
Kebetulan ada lowongan menjadi pengajar maka dia menjadi guru.
Kebetulan lulus dari universitas, dan sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar jadi guru dan kebetulan diterima
Kebetulan ada yayasan orangtua yang butuh guru, butuh di manage sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua menjadi pendidik di yayasan itu.
Kebetulan ada beberapateman yang ngajak, daripada nganggur maka menjadi guru.
Apakah guru kebetulan itu salah? Salah kalau kebetulannya terus menerus tidak mau belajar. Namun kadang kadang guru kebetulan pun akan menjadi guru betulan ketika dia mau belajar , mau mengerti bahwa ini bagian dari sebuah proses yang harus dihadapi, dan kadang kadang guru kebetulan pun bisa menjadi guru yang mencintai, guru yang dicintai, guru yang menyelami kegiatan belajar mengajar dengan sungguh - sungguh karena dia menyadari ini bagian dari sebuah proses yang harus di jalankan.
Apakah anda guru betulan atau guru kebetulan? Ini tidak masalah .
Yang jadi masalah adalah ketika anda tidak mau menerima profesi anda sebagai seorang guru.
Baik anda guru betulan maupun guru kebetulan, ketika anda mau menerima profesi anda ini sebagai bagian dari pilihan mulia, mau memberi pembelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan ,menginspirasi anak didik anda, mencintai ilmu yang anda sampaikan maka sesungguhnya guru betulan atau guru kebetulan buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai profesinya.
Apalah artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan asal- asalan dan menyesali pilihan hidupnya.
Jadilah guru yang mau menginfestasikan waktunya untuk belajar, untuk menjadi guru yang dicintai , guru yang dirindukan , guru yang diijinkan kehadirannya untuk memberi pembelajaran apapun , karena anda adalah kurikulum yang sesungguhnya.Apapun yang anda bawa murid anda akan mencintai manakala dia menyukai anda.
Komentar
Posting Komentar