WEBINAR BAHASA CINTA


Pada hari ini,Jumat ,15 Mei 2020  tepatnya pukul 10.00 sd 11.30 Wib telah berlangsung webinar dengan thema "Bahasa Cinta"Hal ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan Yayasan Shine Tiara Veritas support by UPH dan ibu Debby Purba.
Hal ini adalah gagasan saya sendiri.dengan mendatangkan  dua orang narasumber ditambah dengan saya.Awalnya saya merasa cemas dan khwatir apakah Acara webinar ini nantinya bisa atau akankah ada peserta .
Ternyata kegiatan ini sungguh luar biasa diikuti sekitar 70 orang peserta yang terdiri dari guru,orang tua dan masyarakat umum dari berbagai daerah. Tepat pukul 10.00 wib acara dimulai yang dibuka oleh moderator sekaligus host yaitu ibu Debby Purba yang juga karena beliaulah yang menyediakan acara Zoom ini bisa terlaksana melebihi batas waktu.
Bertindak sebagai Narasumber pertama yaitu ibu Leriwarti Sutarna ,M.M yang memaparkan tentang Bahasa Cinta.Beliau menjelaskan betapa pentingnya bahasa cinta terlebih pada masa pandemi Covid seperti ini.Ada beberapa bahasa Cinta yang bisa kita ungkapkan yaitu: 
* Melakukan sentuhan fisik berupa, pelukan atau ciuman sehingga merasa di cintai
*Berikan kebersamaan yang membekas, waktu bersama sangat penting.,makan bersama berdoa bersama mengucap syukur atas kehidupan kita.
*Berikan kata kata pendukung atau pujian, ini spertinya mudah tapi jarang sekali kita lakukan, mulai sekarang mari coba laksanakan.
* Pemberian hadiah , jika ada boleh, jika tidak ada jangan dipaksakan.hadiah boleh diberikan jika anak sudah benar benar melakukan hal yang berdampak.
* Pelayanan, Saling menolong .Cinta kasih bisa terjalin , menjadi keluarga yang hebat , kita bisa berkarier tapi utamakan keluarga.Dimanapun kita berada keluarga menjadi prioritas utama.
Dimasa pandemic ini bahkan ditengah kesibukan mari terus kita lakukan bahasa cinta. Demikian ibu Lerwarti menutup paparannya.
Lalu narasumber yang kedua adalah saya sendiri yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup sebagai guru TK, menjadi guru penulis hingga bisa menerbitkan beberapa buku.Awalnya menulis mungkin menjadi suatu hal yang sulit,namun jika kita berani mencoba berlatih dengan niat juga komitmen yang tinggi akhirnya bisa menulis setisp hari.
Penulis yang baik haruslah menjadi pembaca yang baik juga.Tuliskan setiap apa yang dibaca dan baca setiap yang ditulis. Penulis menceritakan kisah saat mengikuti lomba guru berprestasi dimana bisa menang menjadi juara 1 di tingkat kabupaten dan maju ke tingkat propinsi. Pada saat mengikuti lomba di propinsi penulis harus siap menerima kegagalan dan melihat serta menyadari bahwa KTI atau Karya Tulis Ilmiah yang dibuat masih kurang bagus dibanding dengan guru guru dari kabupaten lain.Namun hal ini tidak menyurutkan semangat saya, bahkan saya semakin termotivasi untuk terus belajar menulis.
Pada tahun 2014, PKG Kecamatan Kelapa dua mengadakan Workshop Kurikulum 13,saat itu saya diminta menjadi moderator, Semua hasil dari workshop tersebut saya coba tuliskan dan saya kirim ke tabloid Tapen..Dan ternyata dimuat. Ini menjadikan saya lebih bersemangat lagi.sehingga terus menulis dan menulis. Banyak artikel saya dimuat di tabloid tersebut,sehingga akhirnya saya direkrut menjadi wartawati di tabloid Tapen.
Pada tahun 2017 saya mengikuti kelas SAGUSABU ( Satu Buku Satu Guru) di Serang Banten selama dua hari .Lewat pelatihan ini saya belajar dan mulai mengetahui dasar dasar menulis. Pada saat yang sana waktu itu saya lagi mengikuti Training Sentra bersama PT creative Institute, selama 6 bulan lebih, semua ilmu yang saya dapatkan saat Training sentra itulah yang saya tuliskan menjadi buku pada saat SAGUSABU BANTEN.Hingga akhirnya b terbit buku personal saya yang pertama berjudul " Metode Pembelajaran Berbasis Sentra" Cetakan pertama berjumlah 100 exp habis terjual,dan sekarang sudah cetak lagi 100 exp.
Lalu saya bergabung bersama komunitas 4B( Buat Buku Bareng Bisa) asuhan Bpk Edi Kusmaya, Dalam komunitas ini kami banyak mendapatkan motivasi untuk terus menulis dan menulis.Saling mendukung satu anggota dengan anggota lainnya. Seiring waktu berjalan ternyata kami anggotanya memiliki visi dan misi yang sama untuk menggiatkan literasi di kabupaten Tangerang, sehingga kami melangkah ,bergerak lebih maju lagi dengan membuat suatu wadah yang bernama PELITA ( Penggiat Literasi Tangerang) kami punya satu kerinduan untuk terus menggiatkan literasi sehingga Tangerang lebih maju lagi.
Tidak berhenti sampai disitu, setelah bergabjng dengan Media Guru saya pun mengikuti tantangan menulis dan membuat buku antologi.Berbagai lomba yang diadakan Media Guru  berhasil saya ikuti dan beberapa naskah saya juga bisa lolos Saya pun akhirnya mendapatkan beberapa piagam 
Dengan menulis juga mempermudah gerak dan langkah saya hingga bisa bertemu orang - orang hevat di negeri ini.Seperti Bapak Prof Dr Arief Rahman Hakim,Ibu Martha Tilaar ,Bapak kemenag Sumbar,Walikota Binjei Medan ,Bpk Marinus Gea,komisi IX DPR RI, serta Gubernur DKI Bpk Anies Baswedan dan masih banyak yang lainnya.
Tips dan trik dari saya sebagai penulis:.
* Sebuah keberhasilan harus disertai usaha ,semangat dan kerja keras.
* Mulailah menulis dengan disiplin, konsisten dan komitmen.
*Jika menulis setiap hari tulisan - tulisan itu dapat dijadikan menjadi sebuah buku.
* Ingat menulis buku akan mencatatkan sejarah..
Demikianlah paparan dari penulis sendiri, semoga bisa memotivasi dan mengispirasi buat para peserta.
Narasumber yang ketiga adalah ibu Titin Supriatin, M.Pd Ketua IGTKI Kabupaten Tangerang. Beliau memaparkan tentang Stay at Home. Peran keluarga sangat dituntut saat Stay at Home dan PSBB.Kebijakan pemerintah ini  merubah  peran keluarga menggantikan peran sekolah.Peran keluarga tidak bisa dianggap sepele. Lalu bagaimana peran guru saat Pandemic Covid ini?
Peran yang pertama adalah Guru sebagai motivator.guru tetap memberikan materi atau penugasan pada siswa disertai motivasi.Penugasan ini hendaknya tidak menjadi beban harus disesuaikan dengan porsi anak.mungkin belajar online bisa menjadi pilihan tapi bagaimana kita melayani anak yang tidak  bisa terakses dengan internet ? Guru harus tetap memberikan pembelajaran dengan berbagai cara. Bisa dengan memberikan tugas , layani dengan baik.Berikan penugasan bisa 1 x untuk sekaligus satu minggu.Orang tua bisa mengambil kesekolah .Berikan pelayanan yang terbaik.
Guru juga harus menjadi inovator , proses belajar daring mengharuskan guru harus belajar dan menguasai .teknologi.Penggunaan aplikasi  ini juga harus disupport dengan bahasa positif untuk anak - anak. Sebagai seorang guru yang baik harus bisa menjadi pelayan yang baik dalam dunia pendidikan. .Menurut beliau Pendidikan adalah pemutus mata rantai kebodohan dan kemiskinan.Janfan pernah berhenti menjadi guru, menjadi inspirasi bagi murid dan bagi lingkungan kita. Demikian bu Titin mengakhiri materinya.
Setelah ketiga narasumber selesai memaparkan materinya , acara di lanjut dengan sesi tanya jawab.Sebagai penutup tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih buat semua Narasumber, buat host dan seluruh peserta 
Demikianlah acara webinar Ini berlangsung dengan baik dan lancar,Ini menjadi pengalaman saya yang pertama sekali membuat acara  Webinar. Semoga dapat bermanfaat bagi setiap peserta  dan menjadi motivasi untuk terus berkarya
.Tuh

Komentar

Posting Komentar