GURU PAUD HARUS MENJADI GURU YANG MERDEKA

 GURU PAUD GURU yang MERDEKA

Merdeka yang mengandung makna bebas. Sudahkah guru Indonesia, khususnya guru anak usia dini merdeka?? Indonesia sudah merdeka 75 tahun tepat pada hari ini 17 Agustus 2020, Banyak kebebasan yang sudah terlaksana namun masih banyak yang merasa terbelenggu.

Khususnya dalam dunia pendidikan, Merdeka belajar hendaknya sejalan dengan merdeka mengajar. Gerakan reformasi pendidikan bukanlah terletak di tangan pemerintah saja , namun harus juga ditangan guru, yang berarti Guru anak usia dini sudah selayaknya merdeka, bebas berkreasi, berinovasi, memiliki jiwa dan hati yang merdeka.

Ketika seorang guru sudah memiliki hati dan jiwa yang merdeka maka kehadirannya di sekolah, dan di tengah anak didiknya akan memancarkan aura positif sehingga anak juga akan merasakan kebebasan itu.

Guru PAUD harus bebas meningkatkan kompetensinya, bebas memilih metode mengajar yang tepat buat anak didiknya serta bebas mengembangkan kreatifitasnya demi kemajuan pendidikan anak usia dini. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang positif, terarah dan bertanggung jawab sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku.

Guru PAUD harus bebas dari rasa takut , tidak tertekan melainkan harus menjadi pribadi bebas serta bertangung jawab . Sebab guru yang mengalami tekanan akan berdampak kurang baik terhadap anak didiknya.

Namun, sudahkah guru PAUD semua merasa merdeka ? Merdeka menentukan pilihan , merdeka melakukan kebaikan dan kebenaran serta merdeka berinovasi atau dalam hal lainnya. Kenyataan dilapangan,masih banyak guru yang belum mampu mengemban tugas dengan bebas, belum mampu kreatif dan inovatif bahkan kurang mampu meningkatkan kompetensinya. Guru juga masih ada yang merasa tertekan, dibatasi dengan segala sesuatu aturan yang yang berlaku, misalnya tekanan untuk melakukan seabrek administrasi membuat guru tidak bebas berkreatifitas mengembangkan potensi anak didiknya karena waktu yang terlalu banyak tersita hanya untuk memperlengkapi adiministrasi sekolah.

Beluml lagi tekanan diantara teman sejawat yang kurang berpikir positif sehingga kadang membuat guru yang memiliki potensi enggan untuk maju karena merasa tidak mendapat dukungan dari pimpinan atau teman lainnya.Disisi lain guru anak usia dini seringkali memiliki paradigma yang salah merasa dirinya tidak sanggup ,sehingga enggan mencoba.

Menyikapi hal tersebut ,sejalan dengan peringatan hari kemerdekaan Negara kita hari ini, hendaknya juga para guru Anak Usia Dini dapat lebih merubah paradigma ,mari terus lebih semangat belajar, tingkatkan kualitas, bebaskan hati yang terbelenggu, serta mari bergandengan tangan, saling mendukung dan memotivasi antara satu dengan yang lainnya sehingga kita boleh menjadi pendidik anak usia dini yang merdeka, demi tercapainya tujuan pendidikan yang seutuhnya.

Salam

semangat,..Merdeka

Komentar